Kamis, 07 April 2011

Rabu, 15 Desember 2010, 15:55 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Panti asuhan bukan lagi lembaga yang melindungi anak yang tidak punya orang tua atau yatim piatu. "Arti panti asuhan untuk anak yatim piatu otomatis gugur ketika melihat data mayoritas anak yang ada di panti asuhan masih memiliki orang tua," tutur Protection Specialist Save The Children, Tata Sudrajat saat Honoring Excellence: Penelitian dan Praktek-praktek Inovatif di Bidang Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di Indonesia di Jakarta, Rabu (15/12).

Tata mengatakan dari penelitian yang dilakukan pada 2007 tentang Kualitas Pengasuhan di Panti Asuhan Anak Indonesia didapat bahwa 90 persen anak di panti asuhan yang diteliti masih memiliki paling tidak salah satu orang tua dan 56 persen diantaranya masih memiliki kedua orang tua.

Dan kurang dari 6 persen anak-anak yang benar-benar yatim piatu. Sementara sisa 4 persen tidak diketahui status orang tuanya.Panti asuhan saat ini, menurut Tata lebih kepada untuk penyediaan akses pendidikan dasar hingga sekolah menengah atas (SMA).

Sementara itu data BPS juga mengatakan bahwa dari 60 juta anak Indonesia dengan usia kurang dari lima tahun, 2,15 juta diantaranya tidak hidup dengan orang tua. Padahal 72,5 persen dari 2,15 juta anak itu masih memiliki orag tua hidup dan 15,5 persen masih memiliki satu orang tua. Dan hanya 10 persen yang yatim piatu.

Dari fakta tersebut pola pengasuhan anak berarti meninggalkan keluarga terutama bagi keluarga yang rentan. Seharusnya pengasuhan itu harus kembali ke keluarga. "Keluarga perlu diberi dukungan dan penguatan. Dan panti hanya sebagai bentuk pengasuhan sementara," tutur dia.

Di sisi lain melihat tren pengasuhan anak di Indonesia seperti ini maka perlu juga ada peningkatan kualitas manajemen panti asuhan. "Tapi tetap untuk mengasuh sementara," tutur dia.

Sedangkan jumlah panti asuhan di Indonesia saat ini setidaknya ada 8.000 panti dengan 50.000 anak di dalamnya. Jumlah yang dikatakan Tata paling banyak dibanding negara-negara lain di dunia. Jika panti asuhan dipandang sebagai lembaga untuk mendapatkan akses bagi pendidikan bagi keluarga rentan maka jumlah itu kurang. Paling tidak dibutuhkan 160.000 panti asuhan untuk menampung sekitar 20 juta anak dari keluarga rentan dan telantar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar